Jumat, 18 Desember 2015

pengaruh sosiolinguistik bagi pendidikan dan kegiatan ilmiah

PENGARUH SOSIOLINGUISTIK DALAM PENDIDIKAN DAN KEGIATAN ILMIAH

Makalah Ini Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Psiko-Sosio Linguistik
Dosen Pengampu Ibu Dr. Naimah, M.Pd
Disusun oleh Siti Mahdzuroh, S. Pd. I ( 1520410001 )

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA ARAB
PROGRAM  PASCASARJANA
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA
Desember, 2015
KATA PENGANTAR
            Alhamdulillah dengan rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan ridlo-Nya pula penulis dapat menyelesaikan makalah ini, dengan harapan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca, selain itu penulisan makalah ini dimaksudkan untuk memenuhi tugas bahan studi ilmiah Psiko-Sosio Linguistik tentang Pengaruh Sosiolinguistik dalam Pendidikan dan Kegiatan Ilmiah.
            Penulis menyadari bahwa materi yang disampaikan dalam makalah ini masih belum sempurna dan mempunyai banyak kekurangan. Tak ada yang sempurna di dunia ini dan kesempurnaan hanyalah milik Allah, begitu juga dengan kekurangan yang ada dalam makalah ini, makalah ini belum bisa sempurna tanpa adanya kritik dari para pembaca dan saran yang membangun serta bisa membantu untuk menyempurnakanya.
            Tak lupa penulis sampaikan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu menyelesaikan makalah ini baik berupa moril maupun materil, diantaranya:
1.    Terima kasih kepada dosen mata kuliah Psiko-Sosio Linguistik yang telah membimbing saya sehingga bisa terselesaikan makalah ini dengan baik
2.    Terima kasih penulis saya tujukan kepada orang tua yang turut membantu secara tidak langsung melalui doa dan motivasinya
3.    Terima kasih kepada teman-teman yang telah meminjamkan buku untuk dijadikan referensi dalam menyelesaikan makalah
Yogyakarta, 20 Desember 2015

Penulis
Selama proses penulisan makalah ini, penulis banyak menerima masukan, motivasi, dan bantuan pikiran dari berbagai pihak, semoga Allah SWT membalas semua kebaikan.


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR................................................................................... .. i
DAFTAR ISI.................................................................................................. . ii
BAB I, PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang ......................................................................................... .. 1
1.2  Rumusan Masalah...................................................................................... .. 1
1.3  Tujuan ....................................................................................................... .. 2
BAB II, PEMBAHASAN
2.1  Pengertian Sosiolinguistik ......................................................................... .. 3
2.2  Masalah-Masalah Sosiolinguistik ............................................................... .. 3
2.3  Macam-Macam Kegiatan Ilmiah ............................................................... .. 4
2.4  Pengaruh Sosiolinguistik Bagi Pendidikan dan Kegiatan Ilmiah .............. .. 6
BAB III, PENUTUP
3.1  Simpulan ..................................................................................................... 10
3.2  Saran ........................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 12












BAB 1
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Sosiolinguistik merupakan perpaduan antara sosio dan linguistik yang mempunyai objek kajian barupa bahasa dan masyarakat. Masyarakat dalam  pandangan linguistik mencakup pihak yang terlibat dalam interaksi kelompok besar maupun kecil, fungsi kelompok, persentuhan antar kelompok, sektor-sektor sosial, hubungan-hubungan dan perbedaan-perbedaannya. Sedangkan bahasa merupakan alat untuk berkomunikasi dalam proses sosialisasi, Sebagai objek  sosiolinguistik, bahasa tidak dilihat atau didekati sebagai bahasa, melainkan dilihat dan didekati sebagai sarana interaksi atau komunikasi di dalam masyarakat manusia.
Sosiolinguistik merupakan ilmu yang mempelajarai ciri dan pelbagai variasi bahasa, serta hubungan di antara para bahasawan dengan ciri fungsi variasi  bahasa itu di dalam suatu masyarakat bahasa. Memberi pengetahuan bagaimana menggunakan bahasa. Fishman mengatakan bahwa  persoalan dalam sosiolinguistik adalah: who speak, what language, to whom, when, and to what end.
Sehingga pengetahuan sosiolinguistik bisa dimanfaatkan sebagai sarana berkomunikasi karena sosiolinguistik  akan memberikan pedoman  kepada kita dalam berkomunikasi dengan menunjukkan bahasa, ragam bahasa atau gaya bahasa apa yang harus digunakan jika kita berbicara dengan orang tertentu terutama dalam bidang pendidikan dan kegiatan ilmiah.
1.2  Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka rumusan dalam makalah ini meliputi persoalan sebagai berikut:
1.      Bagaimana pengaruh sosiolinguistik dalam pendidikan?
2.      Bagaimana pengaruh sosiolingistik dalam kegiatan ilmiah?
1.3  Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini, berdasarkan pada rumusan makalah adalah sebagai berikut:
1.      Untuk mengetahui bagaimana pengaruh sosiolinguistik dalam pendidikan
2.      Untuk mengetahui bagaimana pengaruh sosiolinguistik dalam kegiatan ilmiah






















BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian sosiolinguistik
Sosiolinguistik adalah cabang ilmu linguistik yang bersifat interdisipliner dengan ilmu sosiologi, dengan objek penelitian hubungan antara bahasa dengan faktor-faktor sosial didalam suatu masyarakat tutur. Atau secara lebih operasional lagi seperti dikatakan Fishman “ . . . study of who speak what language to whom and when”[1]
2.2 Masalah-Masalah sosiolinguistik[2]
1.      Identitas sosial dari penutur
Identitas sosial dari penutur adalah dapat diketahui dari pertanyaan apa dan siapa penutur tersebut, dan bagaimana hubunganya dengan lawan tuturnya. Karena identitas penutur dapat mempengaruhi pilihan kode dalam bertutur.
2.      Identitas sosial dari pendengar yang terlibat dalam proses komunikasi
Identitas sosial dari pendengar harus dilihat dari pihak penutur karena identitas pendengar juga akan mempengaruhi pilihan kode dalam bertutur.
3.      Lingkungan sosial tempat peristiwa tutur terjadi
Lingkungan sosial tempat peristiwa tutur terjadi dapat berupa ruang keluarga, di dalam masjid, di lapangan, di ruang kuliah dan lain sebagainya. Tempat peristiwa tutur terjadi dapat pula mempengaruhi pilihan kode dan gaya dalam bertutur.
4.      Analisis sinkronik dan diakronik dari dialek-dialek sosial
Analisis sinkronik dan diakronik dari dialek-dialek sosial berupa deskripsi pola-pola dialek-dialek sosial itu, baik yang berlaku pada masa tertentu atau yang berlaku pada masa yang tidak terbatas. Dialek sosial digunakan oleh penutur sehubungan dengan kedudukan mereka sebagai anggota kelas-kelas sosial tertentu dalam masyarakat.
5.      Penilaian sosial yang berbeda oleh penutur akan perilaku bentuk-bentuk ujaran
Setiap penutur mempunyai kelas sosial tertentu dalam masyarakat, maka berdasarkan kelas sosial seseorang mempunyai penilaian tersendiri yang tentunya sama, atau jika berbeda tidak akan terlalu jauh dari kelas sosialnya, terhadap bentuk-bentuk perilaku ujaran yang berlangsung.
6.      Tingkatan variasi dan ragam linguistik
Sehubungan dengan heterogenya masyarakat tutur, adanya bebagai fungsi sosial dan politik bahasa, serta adanya tingkatan kesempurnaan kode, maka alat komunikasi manusia yang disebut bahasa menjadi sangat bervariasi
7.      Penerapan praktis dari penelitian sosiolinguistik
Topik yang membicarakan kegunaan penelitian sosiolinguistik untuk mengatasi masalah praktis dalam masyarakat, misalnya, masalah pengajaran bahasa, pembakuan bahasa, penerjemahan, mengatasi konflik sosial akibat konflik bahasa dan sebagainya.
2.3 Macam-Macam Kegiatan ilmiah[3]
Kegiatan ilmiah adalah wahana melakukan kegiatan presentasi dan diskusi ilmiah. Terdapat beberapa macam dan jenis forum ilmiah ditinjau dari tujuan forum dan model pelaksanaannya, selain itu macam forum ilmiah juga dapat ditinjau dari cakupan pesertanya yaitu peserta dari kalangan terbatas atau kalangan luas.
Forum ilmiah kalangan terbatas hanya dilakukan oleh satu profesi tertentu. Contoh, Presentasi makalah guru dapat dilakukan pada forum ilmiah dalam kalangan terbatas dan kalangan luas. Dalam kalangan terbatas, guru menjadi presenter pada forum MGMP sekolah yang dihadiri oleh guru mata pelajaran yang sama, Kepala Sekolah dan Pengawas.
Forum ilmiah dalam kalangan luas diikuti oleh berbagai profesi, tidak hanya guru, kepala sekolah, pengawas tetapi juga dosen, praktisi pendidikan lain seperti instruktur, atau pemerhati pendidikan lain seperti penulis buku pendidikan. Semakin beragamnya peserta yang mengikuti forum ilmiah akan memperkaya isi diskusi.
Macam forum ilmiah yang dapat diselenggarakan antara lain.
1.      Seminar
Seminar merupakan forum ilmiah yang membahas satu permasalahan yang dikemas dalam satu tema besar seminar. Tema besar tersebut dapat diperinci menjadi beberapa topik pembahasan. Dengan demikian, proses seminar diawali dengan presentasi dari pemakalah utama yang bersifat umum untuk membahas tema besar seminar, kemudian diikuti dengan presentasi dari pemakalah topik-topik khusus.  Tujuan seminar adalah untuk mencari suatu pemecahan atau mencapai suatu kesepakatan sehingga biasanya diakhiri dengan kesimpulan, keputusan bersama, bahkan resolusi atau rekomendasi.
Makalah-makalah yang disajikan dalam seminar menjadi bahan diskusi. Dalam teknis pelaksanaanya, panitia penyelenggara membagi peserta seminar dalam kelompok-kelompok topik dimana peserta bebas memilih topik yang diminati. Selanjutnya, pembahasan terjadi dalam kelompok-kelompok topik ini, dimana hasil akhir diskusi dirumuskan bersama untuk menghasilkan kesimpulan. Agar tujuan dapat tercapai, maka pada tiap sesi presentasi ditunjuk moderator atau pemimpin diskusi yang bertugas mengarahkan jalannya diskusi agar tetap pada fokus permasalahan dan tidak melebar pada persoalan yang tidak penting.
2.      Lokakarya
Lokakarya atau workshop merupakan pertemuan ilmiah yang membahas suatu karya. Lokakarya biasanya diawali dengan presentasi tentang suatu karya atau cara menghasilkan karya oleh pemakalah dan dilanjutkan dengan kegiatan menghasilkan karya. Tujuan lokakarya adalah menghasilkan karya atau produk misalnya proposal penelitian, model pembelajaran, dan sebagainya.
3.      Simposium
Simposium menampilkan topik permasalahan yang dibahas dari berbagai sudut pandang atau dari berbagai aspek oleh para ahli. Pembicara dalam simposium terdiri atas pembahas utama dan presenter banding yang memberikan pandangan dari sudut pandang berbeda atau dari aspek yang berbeda. Dalam simposium, moderator juga diperlukan untuk mengatur jalannya diskusi dan tanya jawab, yaitu setelah presentasi oleh berbagai pihak selesai baru kemudian peserta diberi kesempatan untuk mengajukan pertanyaan, tanggapan atau sanggahan. Tujuan simposium adalah memperoleh pemahaman yang benar dan lengkap mengenai suatu topik.
4.      Konferensi
Konferensi merupakan pertemuan ilmiah yang berisi diskusi tentang satu persoalan yang dihadapi bersama, misalnya konferensi tentang bahaya narkoba bagi siswa. Tujuan konferensi adalah untuk memperoleh solusi atas persoalan tersebut yang menjadi kesepakatan dan komitmen bersama.
2.4 Pengaruh sosiolinguistik bagi pendidikan dan kegiatan ilmiah
Kegunaan sosiolinguistik bagi kehidupan praktis sangat banyak, sebab bahasa sebagai alat komunikasi verbal manusia tentunya mempunyai aturan-aturan tertentu. Dalam penggunaanya, sosiolinguistik memberikan pengetahuan bagaimana cara menggunakan bahasa. Seperti dirumuskan oleh Fishman bahwa yang dipersoalkan dalam sosiolinguistik adalah “who speak, what language, to whom, when, and to what end”.
Sosiolinguistik bisa memberikan pengaruh yang besar bagi pendidikan kegiatan ilmiah, diantaranya sebagai berikut:
1.      Akan menghasilkan bahasa-bahasa yang objektik dan deskriptif
Pertama-tama pengetahuan sosiolinguistik dapat kita manfaatkan dalam berkomunikasi atau berinteraksi. Sosiolinguistik akan memberikan pedoman kepada kita dalam berkomunikasi dengan menggunakan bahasa, ragam bahasa atau gaya bahasa yang harus kita gunakan jika kita berbicara dengan orang tertentu.
Contoh, jika kita adalah seorang guru atau nara sumber dalam sebuah kegiatan ilmiah, tentu kita harus menggunakan ragam atau gaya bahasa yang berbeda yang disesuaikan dengan tingkat pendidikan siswa atau peserta, karena semakin tinggi tingkat pendidikan peserta maka bahasa yang digunakan juga akan lebih ilmiah dari yang mempunyai tingkat pendidikan yang lebih rendah.
2.      Membuat pembelajaran atau penyampaian informasi lebih menyenangkan dan tidak membosankan
Salah satu fokus pembelajaran sosiolinguistik adalah variasi bahasa yang akan memudahkan siswa dalam menerima materi disaat kegiatan belajar-mengajar berlangsung.
Contoh, dalam menyamapaikan informasi terhadap siswa atau peserta dengan bahasa dan logat  yang bervariasi tentunya tidak akan membuat pembelajaran atau kegiatan ilmiah tersebut menjadi membosankan.
3.      Informasi yang akan disampaikan akan mudah diterima oleh siswa
Adanya berbagai macam dialek dan ragam bahasa bisa menimbulkan masalah, bagaimana kita harus menggunakan bahasa tertentu untuk suatu masyarakat tertentu. Hanya dengan mematuhi kaidah gramatikal saja, bahasa yang kita gunakan mungkin tidak bisa diterima oleh masyarakat.
Contoh, dalam bahasa Indonesia disebutkan bahwa kata ganti orang kedua adalah “kamu” dan “engkau”, kenyataanya, secara sosial kedua kata ganti itu tidak dapat digunakan untuk menyapa orang yang lebih tua dari kita, dan pada akibatnya informasi yang akan kita sampaikan akan susah diterima karena permasalahan dalam penggunaan bahasa pada saat kita menyampaikan informasi.
4.      Memotivasi semangat belajar siswa
Berbahasa yang baik dan benar seperti yang dianjurkan oleh pemerintah bukanlah berarti harus selalu menggunakan bahasa baku atau resmi dalam setiap kesempatan, waktu, dan tempat melainkan harus menggunakan ragam bahasa tertentu sesuai dengan fungsi ragam tersebut untuk situasi dan keperluan tertentu. Sehingga hal tersebut bisa membuat seseorang tertarik untuk menerima informasi karena penggunaan bahasa yang tepat, dan ketika informasi dapat tercerna dengan baik maka siswa akan termotivasi untuk terus belajar.
Hymes, seorang pakar sosiolinguistik mengatakan bahwa suatu komunikasi dengan menggunakan bahasa harus memperhatikan delapan unsur, yang diakronimkan menjadi SPEAKING, yaitu:[4]
a.       Setting and scene, yaitu unsur yang berkenaan dengan tempat dan waktu terjadinya percakapan. Misalnya percakapan yang terjadi di kantin sekolah pada waktu istirahat tentu berbeda dengan yang terjadi di kelas ketika pelajaran sedang berlangsung.
b.      Participants, yaitu orang-orang yang terlibat dalam percakapan. Misalnya percakapan seorang siswa dengan gurunya tentu berbeda dengan percakapan antara siswa dengan sesama temanya.
c.       Ends, yaitu maksud dan hasil percakapan. Misalnya, penjelasan pada bidang tertentu akan menggunakan bahasa tertentu yang sesuai dengan kajian pembahasan, sehingga ketika guru ingin menjelaskan materi secara menarik maka siswa tidak akan bosan.
d.      Act sequences, yaitu hal yang menunjuk pada bentuk dan isi percakapan. Misalnya:
-          Dia berkata dalam hati, “semoga kalian bisa memahaminya”
-          Dia berkata, “semoga kalian bisa memahaminya”
e.       Key, yaitu cara atau semangat dalam melaksanakan percakapan. Misalnya pelajaran linguistik dapat diberikan dengan cara yang santai dan juga dengan semangat menyala-nyala.
f.       Instrumentalities, yaitu menunjuk pada jalur percakapan apakah secara lisan atau bukan (isyarat)
g.      Norm, yaitu menunjuk pada norma perilaku peserta percakapan
h.      Genre, yaitu menunjuk pada kategori atau ragam bahasa yang digunakan













BAB III
PENUTUP

3.1  Simpulan
Sosiolinguistik adalah cabang ilmu linguistik yang bersifat interdisipliner dengan ilmu sosiologi, dengan objek penelitian hubungan antara bahasa dengan faktor-faktor sosial didalam suatu masyarakat tutur.
Adapun masalah-masalah linguistik meliputi:
1.      Identitas sosial dari penutur
2.      Identitas sosial dari pendengar yang terlibat dalam proses komunikasi
3.      Lingkungan sosial tempat peristiwa tutur terjadi
4.      Analisis sinkronik dan diakronik dari dialek-dialek sosial
5.      Penilaian sosial yang berbeda oleh penutur akan perilaku bentuk-bentuk ujaran
6.      Tingkatan variasi dan ragam linguistik
7.      Penerapan praktis dari penelitian sosiolinguistik
Macam-macam kegiatan ilmiah:
1.      Seminar
2.      Simposium
3.      Lokakarya
4.      Konferensi
Sosiolinguistik bisa memberikan pengaruh yang besar bagi pendidikan kegiatan ilmiah, diantaranya sebagai berikut:
1.      Akan menghasilkan bahasa-bahasa yang objektik dan deskriptif
2.      Membuat pembelajaran atau penyampaian informasi lebih menyenangkan dan tidak membosankan
3.      Informasi yang akan disampaikan akan mudah diterima oleh siswa
4.      Memotivasi semangat belajar siswa
3.2  Saran
Begitu banyak permasalahan yang disebabkan karena faktor linguistik, sehingga kita perlu memperhatikan beberapa hal yang bisa menghindarkan kita dari permasalahan tersebut, dan disini kita perlu memperdalam pengetahuan kita terhadap sosiolinguistik, karena selain digunakan untuk komunikasi sehari-hari juga bisa menunjang keberhasilan dalam pembelajaran atau pemberian informasi untuk lebih bisa diterima oleh siswa atau peserta dalam kegiatan ilmiah dengan memperhatikan faktor sosial dan tingkat pendidikan .














DAFTAR PUSTAKA

Chaer, Abdul. Linguistik Umum. 2012. (Jakarta: PT. Rineka Cipta)
Chaer, Abdul. Ragam Bahasa Ilmiah. 2011. (Jakarta: PT. Rineka Cipta)
Chaer, Abdul dan Leonie Agustina. Sosiolinguistik Perkenalan Awal. 2010. (Jakarta: PT. Rineka Cipta)
Rahardi, Kunjana. Kajian Sosiolinguistik. 2010. (Bogor: Ghalia Indonesia)
Sumarsono. Sosiolinguistik. 2013. (Yogyakarta: Pustaka Pelajar)





[1] Abdul Chaer dan Leonie Agustina, Sosiolinguistik Perkenalan Awal (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2010), Hlm. 4
[2] Ibid., Hlm. 5-6
[4] Abdul Chaer, Linguistik Umum (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2012), Hlm. 63-65

Selasa, 03 Maret 2015

Humor dipanggung kehidupan


            Setiap hari kesibukan yang aku lakukan hanyalah membaca dan menulis, ntah itu membosankan atau enggak menurut orang lain tapi aku tidak peduli, yang terpenting buatku itu adalah hobi yang sangat menarik. Kenapa demikian? Iya, karena ketika aku membaca aku akan menyatu dalam pikiran penulis sehingga aku akan sebentar melupakan kehidupan yang saat itu masih berjalan dalam diriku. Namun ketika aku membaca aku akan asik menuliskan apapun yang ada dalam pikiranku, ntah berbagi ilmu, berbagi pengalaman atau apapun itu yang saat itu ingin aku tuliskan.
            Tak ada perbedaan jauh dari hari-hariku, setiap hari hanya duduk didepan notebook usang yang sudah sepuh usianya sehingga kadang lelet ntah karena keracunan virus atau apalah aku sendiri tidak mengerti, yang pasti aku juga belajar bersabar dari notebook-ku juga, selain itu aku juga sering membaca buku-buku yang saat itu aku inginkan, baca buku humor saat sedih, baca buku ilmiah/biografi saat lagi biasa-biasa saja, dan jarang sekali membaca novel.
            Begitu juga dengan hari ini, disela-sela waktu mengajar aku selalu duduk dikursi yang ntah milik siapa tapi aku selalu pede duduk disana sambil membolak-balik buku tentang “pengakuan-pengakuan Syaikh Siti jenar” yang merupakan salah satu syaikh yang penuh kontrofersi, ada yang mengatakan ajaranya sesat ada yang mengatakan lurus-lurus saja. Aku buang jauh-jauh semua argument  tentang beliau karena aku tidak mau terprovokasi oleh salah satu penulis, yang ingin aku pelajari tentang semangat perjuanganya menuntut ilmu serta mengamalkanya, dan keinginanya untuk lebih dekat dengan Sang Pemilik Kehidupan.
            Disaat sedang asik menyelami kehidupan Syaikh Siti jenar, rasa penasaran yang belum terjawab mulai terganggu dengan suara salah satu sepupu kesayanganku yang kemungkinan berniat baik menasehati aku, tapi ntah kenapa telinga menjadi sedikit pedas mendengar kata demi kata yang diucapkan. Penduduk ditempat aku duduk semuanya guru atau calon guru, harusnya mereka pandai membentengi diri agar tidak mudah diseret arus manapun,  tetapi kenapa disini masih ada juga yang katakanlah mengekor pada kepala orang. Inti pembicaraanya adalah kalau aku akan kualat dengan orang tuaku hanya karena aku mencintai orang yang tidak direstui   orang tua. Setelah sepupu yang ini ganti lagi dengan sepupu yang lain masih dengan tema yang sama
            Begitu lucu panggung kehidupanku, jodoh itu urusan Tuhan, kenapa manusia harus lancang mencampuri urusan Tuhan, aku saja yang memiliki raga ini tidak berani sampai akupun pasrahkan semua pada Tuhan yang telah menciptakan aku,kenapa yang lain harus menghakimiku seperti telah membaca catatan Tuhan untuk kehidupanku.
            Hal seperti ini memang lazim terjadi di Negeri ini, mungkin bukan hanya aku yang merasakan tapi masih banyak yang lain, andaikan kita mau mendalami ajaran agama kita maka kita tidak akan gampang menuduh atau kita tidak akan drop karena selalu dikatakan menjadi anak durhaka. Apalagi jika orang tuanya mendapat pangkat Kyai sudah pasti anak yang tertimpa masalah ini akan semakin terpojok karena orang pada zaman sekarang masih banyak orang yang kurang suka membaca sehingga mudah terprovokasi oleh satu orang saja yang sebut saja namanya kyai, kyai juga manusia jadi adakalanya salah dan ada kalanya benar. Maka dari itu aku sangat bersemangat berbagi pengalaman agar kita tidak salah persepsi. jika ada orang tua melarang anaknya menikah dengan orang yang dicintainya maka orang tua itu tidak perlu ditaati, dengan syarat bahwa orang yang akan dinikahinya itu memang layak dinikahi alias tidak bertentangan dengan syariat (agamanya sama, bukan seorang peminum khamer, penipu, pencuri, penjudi dan pelaku perbuatan fasiq). karena pada dasarnya menikah adalah hak anak, dan yang akan menikah adalah sang anak, bukan sang orang tua
 sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam :
لاَ تُنْكَحُ الْبِكْرُ حَتَّى تُسْتَأْذَنَ وَلاَ الثَّيِّبُ حَتَّى تُسْتَأْمَرَ فَقِيلَ يَا رَسُولَ اللَّهِ كَيْفَ إِذْنُهَا قَالَ إِذَا سَكَتَتْ
“Gadis tidak boleh dinikahkan hingga dimintai izin, dan janda tidak boleh dinikahkan hingga dimintai persetujuannya.” Ada yang bertanya; ‘ya Rasulullah, bagaimana tanda izinnya? ‘ Nabi menjawab: “ tandanya diam.” (H.R. Bukhari 6/2555/6567)
Dalam riwayat lain disebutkan:
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ أَنَّ ابْنَةَ خِذَامٍ أَتَتْ النَّبِي صَلَى الله عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ فَذَكَرَتْ أَنَّ أَبَاهَا زَوِّجَهَا وَهِيَ كَارِهَةٌ فَخَيَّرَهَا النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Dari ibnu Abbas: bahwasanya anak perempuan khidzam menemui Nabi dan menceritakan bahwa ayahnya telah menikahkan dirinya, padahal ia tidak menyukainya. Maka Nabi memberinya hak untuk memilih (H.R. Ahmad)
Seandainya penolakan Khansa’ binti Khidzam kepada ayahnya dalam hal pilihan suami termasuk kedurhakaan, niscaya Rasulullah akan memerintahkan Khansa’ untuk  taat kepada ayahnya dalam hal pilihan suami. Dan ternyata Rasulullah memberikan pilihan kepada Khansa’ untuk membatalkan pernikahan atau melanjutkannya. Jika berbakti kepada orang tua adalah kewajiban seorang anak maka hal ini menunjukkan bahwa memilih suami adalah hak besar wanita yang bahkan menjadi Takhsish (kekhususan) untuk tidak taat dengan perintah Ayah/wali atau perintah berbakti kepada orang tua.
Dengan demikian menghalang-halangi wanita untuk menikah dengan orang yang menjadi pilihannya yang sesuai dengan kriteria syari’i adalah kezaliman yang diharamkan oleh Islam dan disebut dalam pembahasan fiqh dengan istilah ‘Adhl. Adhl hukumnya haram. Allah berfirman ketika mengharamkan ‘Adhl
فَلاَ تَعْضُلُوهُنَّ أَنْ يَنْكِحْنَ أَزْوَاجَهُنَّ إِذَا تَرَاضَوْا بَيْنَهُمْ بِالْمَعْرُوفِ
“ Maka janganlah kamu (para wali) menghalangi mereka menikah dengan calon suaminya apabila telah ada saling ridha di antara mereka dengan cara yang ma’ruf (Al-Baqoroh; 232)
            Jelas sudah penjelasan tersebut, bahwa anak yang membangkang dengan pilihan orang tuanya tentang pilihan suami bukanlah anak yang durhaka.

            Jadi mari gemar membaca agar ucapan kita tidak menjadi lelucon bagi orang-orang yang berilmu, Tuhan telah menggariskan kehidupan umat-Nya, tidak perlu kita saling mencaci maki orang lain apalagi untuk hal yang bukan kepentingan kita, untuk apa kita harus capek menguras emosi dan air mata untuk hal yang bukan hak kita dan hal yang sudah menjadi ketentuan Tuhan. Urusan Tuhan biarlah Tuhan yang mengatur, urusan kita adalah beribadah kepada Tuhan, lucu sekali jika kita mau ikut campur dengan urusan Tuhan.  jika menikah tidak diperbolehkan maka ada banyak jalan lain untuk beribadah kepada Tuhan selain dengan menikah. Jadi tidak perlu harus membenci orang tua.
oleh: Siti Mahdzuroh
rembang, 3 maret 2015


Minggu, 01 Maret 2015

Fakta ilmiah tentang lalat


A. Ramalan tentang lalat
            عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ قَالَ إِذَا وَقَعَ الذُّبَابُ فِي إِنَاءِ أَحَدِكُمْ فَلْيَغْمِسْهُ كُلَّهُ ثُمَّ لْيَطْرَحْهُ، فَإِنَّ فِي أَحَدِ جَنَاحَيْهِ شِفَاءً وَ فِي الآخَرِ دَاءً
“Dari Abu Hurairah Ra., sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda, jika ada lalat jatuh didalam minuman salah satu diantara kalian maka hendaklah ia membenamkan seluruhnya, kemudian buanglah, sebab sesungguhnya pada salah satu sayapnya terdapat kesembuhan (obat) dan pada sayap yang lain terdapat penyakit” (HR. Bukhari)
B. Fakta ilmiah tentang lalat
            Saat ini, manfaat dan hikmah dibalik penciptaan lalat telah berhasil dibuktikan oleh sains modern, termasuk didalamnya dunia medis yang berhasil menjelaskan tentang konsep toksin-antitoksin dalam tubuh makhluk hidup. Oleh dunia medis, lalat dianggap sebagai salah satu makhluk hidup yang memiliki kemampuan untuk menghasilkan bisa atau racun sebagai bentuk pertahanan diri.
            Pada saat lalat hinggap diatas barang yang sudah dipenuhi dengan kuman penyebab penyakit, sebagian kuman tersebut menempel dibagian tubuhnya, sementara sebagian yang lain dimakanya. Kuman yang dimakan itulah pada saat berada didalam tubuh lalat membentuk suatu anti bodi terhadap kuman berupa senyawa, dalam ilmu kedokteran diistilahkan antibacterial, senyawa ini yang kemudian berfungsi untuk membunuh banyak kuman penyakit dan memusnahkanya selam senyawa tersebut masih eksis.
            Kembali merujuk pada hadist Rasullah ada penjelasan bahwa terdapat obat disalah satu sayap lalat. Secara medis, hal ini dapat dibenarkan karena lalat terbukti telah memojokkan bakteri sampai ke ujung sayapnya. Jika ada lalat yang jatuh kedalam makanan atau minuman, maka dengan sendirinya lalat akan melepaskan kuman yang menempel ditubuhnya pada makanan atau minuman tersebut. Sementara yang digunakan untuk melindungi dari kuman ini adalah antibacterial yang ada dalam perut lalat ( dekat dengan salah satu sayapnya ).
            Dengan demikian, apabila ada penyakit yang disebabkan oleh lalat, maka penawarnya terdapat pada bagian terdekat dari penyakit itu (yaitu bagian sayap lain). Sehingga dengan mencelupkan lalat kedalam minuman dan membuangnya, cukuplah kiranya untuk membunuh kuman yang ditempelkanya

            Dalam penelitian yang dilakukan oleh Tim Departemen Mikrobiologi Medis, Fakultas Sains, Universitas Qashim, Arab Saudi, didapatkan hasil yang signifikan antara larutan yang dicelupkan lalat seluruh tubuhnya dengan larutan lalat sebagian tubuhnya. Pada larutan pertama ternyata dihasilkan larutan yang mengandung antibiotic, sementara pada larutan yang kedua justru mengandung kuman penyebab penyakit.
Daftar pustaka:
Arifin, Yanuar. 2010. Ramalan-ramalan Rasullah yang kini terbukti menurut sains. jogjakarta: DIVA Press

Sabtu, 28 Februari 2015

Kisah Abu nawas Membenci yang hak dan mencintai fitnah

            Abu nawas adalah seorang yang terkenal cerdik dan luas jalan pikiranya, perilakunya sangat lucu dan sering menjadi bahan ketawa orang-orang pada masa itu, Abu Nawas sangat dihormati dan disayangi khalifah Harun ar-Rasyid
            Pada  suatu pagi, Abu Nawas pergi ke pasar untuk bertemu dengan kawan-kawanya
            Keadaan pasar kala itu sangat ramai oleh orang yang sibuk jual beli
            Sesampainya disana, Abu Nawas berjumpa kawan-kawanya dan tiba-tiba saja berkata: “wahai kawan-kawanku, aku sangat benci pada yang haq dan sangat cinta pada fitnah, sesungguhnya pada hari ini aku sangat kaya bahkan lebih kaya dari Allah”
            Orang-orang yang mendengar kemudian menuduh bahwa Abu Nawas sudah tidak waras lagi alias sinting. Abu Nawas ahirnya ditangkap dan dibawa ke istana untuk menghadap khalifah
            Khalifah sangat terkejut setelah menerima laporan dari orang-orang tentang ucapan Abu Nawas dipasar tadi, beliau sangat marah karena menganggap pernyataan Abu Nawas melecehkan agama
            Akan tetapi sebagai penguasa yang adil dan bijaksana, khalifah tidak langsung percaya begitu saja dengan laporang tersebut, beliau sangat hati-hati dalam mengambil keputusan hukuman bahkan ingin tau secara pasti duduk permasalahan yang sebenarnya
            Khalifah bertanya pada Abu Nawas: “ apakah benar kau berkata bahwa kau membenci yang haq dan mencintai fitnah?”
            Abu Nawas: “ benara, wahai amirul mukminin”
            Khalifah: “ apakah benar kau mengatakan bahwa kau lebih kaya daripada Allah?”
            Abu Nawas: “benar, wahai amirul mukminin”
            Khalifah sangat marah kepada Abu Nawas karena setahunya Abu Nawas adalah orang yang alim dan senantiasa bertaqwa kepada Allah, tetapi tiba-tiba berkata seperti itu
            Khalifah: “apa yang terjadi pada dirimu? Telah kafirkah kau, sehingga berani berkata seperti itu?”
            Abu Nawas tersenyum kemudian berkata: “sabarlah wahai amirul mukminin, dengarlah dahulu penjelasan hamba”
            Khalifah: “apa yang hendak kau jelaskan, bukankah ucapanmu sudah jelas dan nyata?”
            Abu Nawas: “begini wahai amirul mukminin, hamba sering mendengar orang membaca talkin, bahwa mati adalah haq dan neraka adalah haq. Bukankah mati dan neraka sangat dibenci oleh semua orang? Hamba rasa amirul mukminin juga membenci akan mati dan neraka, sama seperti saya membencinya”
            Khalifah mengangguk-anggukkan kepalanya, membenarkan jawaban Abu Nawas
            Khalifah: “bagaimana pula dengan pernyataanmu bahwa kau sangat cinta pada fitnah?”
            Abu Nawas: “anak dan harta bisa menimbulkan fitnah, tetapi tidak seorangpun yang membenci anak dan harta, khalifah sendiri sangat mencintai anak dan suka mengumpulkan harta”
            Khalifah mengangguk-anggukkan kepalanya, membenarkan jawaban Abu Nawas
            Khalifah: “jelaskan kepadaku bagaimana kau mengatakan bahwa kau lebih kaya daripada Allah?”
            Abu Nawas: “karena hamba mempunyai banyak anak, sedangkan Allah tidak beranak dan tidak pula diperanakkan”
            Orang-orang yang semula menuduh Abu Nawas telah membuat pelecehan kini berbalik arah, mereka membenarkan jawaban tersebut, serta menyesal atas tindakanya yang terburu-buru
            Mereka merasa puas dengan penjelasan Abu Nawas yang memiliki kecerdikan luar biasa, dan mereka pun segera kembali meneruskan pekerjaanya di pasar
            Khalifah yang bijaksana itu member hadiah kepaada Abu Nawas dan bertanya: “apa sebenarnya yang menyebabkan engkau mengucapkan kata-kata seperti itu di khalayak ramai?”
            Abu Nawas menjawab bahwa ia ingin berjumpa dengan amirul mukminin, dan hanya dengan itulah ia dapat berjumpa dengan baginda
            Setelah puas berbicara kesana kemari sambil diselingi senda gurau dengan khalifah, maka Abu Nawas memohon diri untuk meninggalkan istana


Jumat, 27 Februari 2015

naskah lagu enta tani

هيفاء وهبي : انت تاني
انت تاني مش غيري خد مكاني مش بعتني و فثواني طب ليه دلوقت رجعتلي
ده اللي باقي واهو ده كمان اللي ناقص مش كان موضوع و خالص كان حد قاللك حنلي

لأ عندك خليك انا وقلبي حلفنا عليك لايمكن تاني نرجع ليك يعني خلاص ماتلزمناش
كان حلم و ببنيه قضيت لي عليه وجبت واطيه ومستنيني اقوللك ايه يلا ياسيدي ماتدوشناش

ايه اللي جابك و بتشكي لمين عذابك انا مش فاضية لجنابك ده كتير في هواك عذبتني
خذ نصيبك جرحك على ايد حبيبك انا مضطرة اني اسيبك زي انت زمان ما سبتني

لأ عندك خليك انا وقلبي حلفنا عليك لايمكن تاني نرجع ليك يعني خلاص ماتلزمناش
كان حلم و ببنيه قضيت لي عليه وجبت واطيه ومستنيني اقوللك ايه يلا ياسيدي ماتدوشناش
Kamu lagi!

kamu lagi
Tidakkah kamu tahu, bahwa aku telah diganti?
Bukankah kamu meninggalkanku dalam waktu yang singkat?
Mengapa kau datang kembali padaku sekarang?

Itulah apa yang hilang, dan itulah apa yang tersisa (apa yang kamu lakukan adalah masuk akal)
Bukankah itu hanya hubungan yang cepat?
Siapa yang menyuruhmu lama bersamaku? (mengapa kamu sekarang ingin kembali bersama?)

Hanya tetap ada
Hatiku dan aku bersumpah tidak akan pernah kembali bersama denganmu
Yang berarti bahwa aku tidak perlu kamu lagi

Itu adalah mimpi, bahwa kamu tertahan
Bahwa kamu hancur, apa yang kamu harapkan dari apa yang akan aku katakan sekarang?
Pergi sekarang, dan berhenti membuat semua kebisingan itu

Apa yang membawa kamu kembali?
Dan kenapa kamu bercerita tentang penderitaanmu?
Aku tidak punya waktu untukmu
Kamu membuatku menderita begitu lama
Sekarang terima takdirmu, kamu akan terluka oleh orang yang kamu cintai
Aku harus meninggalkanmu
Sama seperti kamu telah meninggalkanku sebelumnya


Diterjemahkan oleh: Siti Mahdzuroh