Kamis, 26 Februari 2015

kisah nabi Musa dan wanita pezina

Cerpen: Nabi Musa as.dan wanita pezina
            Disuatu senja yang kelabu, tampaklah seorang wanita muda berjalan dengan terhuyung-huyung.
            Wajahnya disembunyikan dibalik kerudung, dan pakaianya serba hitam menandakan bahwa ia sedang berada dalam kedukaan.
            Tanpa hias muka atau perhiasan yang menempel ditubuh wanita itu, kecantikan wajah dengan kemulusan kulit serta kerampingan tubuhnya tidak dapat menghapus kepedihan yang telah melanda.
            Dengan langkah terseok-seok, wanita tersebut mendekati rumah nabi Musa as.
            Diketuklah pitu rumah itu pelan-pelan sambil mengucap salam.
            Tak lama kemudian terdengarlah balasan salam dari dalam rumah, dan pintu pun terbuka.
            Perempuan cantik itu berjalan masuk dengan kepala terus menunduk, air matanya berderai tatkala berkata: “ wahai nabi Allah, tolonglah saya, doakan saya agar Tuhan berkenan mengampuni dosa kekejian saya “.
            “ apa dosamu? Tanya nabi Musa as, dengan agak terkejut
            “ saya takut mengatakanya “ jawab wanita itu.
            “ katakanlah jangan ragu-ragu “ desak nabi Musa as.
            Dengan suara terputus-putus wanita itu mengakui perbuatanya “ saya….telah berzina”
            Nabi Musa sangat terkejut mendengarnya sampai mengangkat kepala
            “ dari perzinaan itu saya hamil, setelah anak itu lahir, saya langsung mencekik lehernya sampai mati “ wanita itu seraya menangis sejadi-jadinya.
            Mata nabi Musa berapi-api, kemudian dengan tidak sabar beliau berdiri dan menghardik: “ perempuan jahat, pergilah kau dari sini! Aku tak mau siksa Allah jatuh kerumahku karena perbuatanmu itu, pergilah! “
            Hati perempuan cantik itu bagaikan kaca membentur batu, hancur luluh tanpa daya. Ia pun segera bangkit dan melangkah keluar.
            Ratap tangisnya amat memilukan, dan ia tidak tau harus kemana lagi untuk mengadu. Apabila seorang nabi sudah menolak kehadiranya, maka kepada siapa lagi untuk mencari perlindungan?
            Terbayang olehnya betapa besar dosa yang telah dilakukan, betapa jahat perbuatanya.
            Wanita itu tidak tau sepeninggalnya, malaikat jibril datang kepada nabi Musa as.
            Jibril bertanya: “ kenapa engkau mengusir seorang wanita yang hendak bertobat dari dosanya? Tidakkah engkau tau dosa yang lebih besar dari perbuatanya? “
            Nabi Musa terperanjat dan segera balik bertanya: “ dosa apakah yang lebih besar dari kekejian wanita pezina dan pembunuh itu, dan benarkah ada dosa yang lebih besar dari perbuatan nisna wanita itu? “
            Jibril: “ada!”
            Musa: “dosa apakah itu?”
            Jibril: “ orang yang meninggalkan solat dengan sengaja dan tanpa menyesal, orang itu dosanya lebih besar dari pada seribu kali berzina”
            Nabi Musa sadar ia terlalu terburu-buru mengambil keputusan, sehingga untuk menebus kesalahanya beliau segera pergi menemui wanita malang itu.
Padahal orang yang meninggalkan sembahyang dengan sengaja tanpa penyesalan, adalah sama dengan menganggap bahwa sembahyang itu tidak wajib atas dirinya, ia telah meremehkan perintah Tuhan.
            Sedangakan orang yang bertobat dan menyesali dosa-dosanya dengan bersungguh-sungguh berarti masih beriman kepada Allah.
            Rasullah bersabda: “ barang siapa yang meninggalkan sembahyang dengan sengaja, maka ia jelas-jelas kafir.” (HR. At-tabrani).
            Sabda beliau SAW: “orang yang meninggalkan solat lebih besar dosanya disbanding dengan orang yang membakar 70 buah al-qur’an, membunuh 70 nabi dan bersetubuh dengan ibunya didalam kakbah”
            Dalam hadist lain dijelaskan bahwa orang yang meninggalkan solat hingga terlewatkan waktu, kemudian ia mengqadanya, maka ia akan disiksa dalam neraka selama satu huqub, satu huqub adalah 80 tahun. Satu tahun ada 360 hari, sedangkan satu hari di akhirat perbandinganya adalah 1000 tahun didunia.

            Daftar pustaka:
Syamsuri, maulana. Kisah-kisah teladan. Gali Ilmu


Tidak ada komentar:

Posting Komentar