DESAIN TUJUAN
PEMBELAJARAN (KOMPETENSI PEMBELAJARAN)
Desain
pembelajaran terdiri dari kata desain dan pembelajaran. Pengertian desain
adalah upaya yang dilakukan untuk menyelesaikan suatu masalah, pembelajaran
adalah proses belajar dan mengajar antara guru dan peserta didik. Jadi
desain pembelajaran adalah upaya yang dilakukan guru untuk menyelesaikan
masalah yang timbul dalam proses belajar-mengajar. Kompetensi adalah
seperangkat tindakan cerdas, penuh tanggung jawab yang dimiliki seseorang
sebagai syarat untuk dianggap mampu oleh masyarakat dalam menjalankan
tugas-tugas dibidang tertentu. Sedangkan kompetensi menurut Association K.U.Leuven kompetensi adalah peingintegrasian
dari pengetahuan, keterampilan, dan sikap
yang memungkinkan untuk melaksanakan secara efektif. Jadi desain tujuan pembelajaran berorientasi
pada kurikulum adalah membuat system atau aturan pembelajaran sesuai dengan
contoh pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajarn agar peserta didik mampu
mengintegrasikan antara pengetahuan, keterampilan dan sikap secara efektif,
serta peserta didik mampu dan kompeten dalam bidang pekerjaan tertentu.
Dalam
melaksanakan pendidikan yang berorientasi pada kurikulum atau pembelajaran KBK
merupakan tantangan bagi guru untuk membuktikan keprofesionalan dalam mengajar.
Dalam pembelajaran model KBK antara guru dengan siswa ditintut berperan aktif
dalam proses belajar-mengajar. Sehingga dalam proses belajar-mengajar terdapat
interaksi dan komunikasi dua arah antara guru dan sisawa. Pembelajarn model KBK
atau pembelajaran yang berorientasi pada pencapaian kurikulum terdapat
tantangan dan hambatan bagi guru sehingga memerlukan pendekatan-pendekatan
dalam belajar-mengajar. System pembelajaran model KBK yang menjadi tujuan pokok pembelajaran
adalah pencapaian kompetensi siswa atau output pembelajaran. Dalam pembelajaran
model ini kesabaran guru memang dituntut dan guru harus sabar dalam mengajar
agar tercapai tujuan dan hasil belajar secara optimal. Dalam melaksanakan
proses belajar-mengajar, agar memperoleh hasil pembelajaran yang baik, maka
dalam melaksanakan KBM guru memerlukan pendekatan-pendekatan, pendekatan dalam
proses belajar-mengajar antara lain:
1.
Pendekatan IPTEK, artinya dalam melaksanakan
pembelajaran model KBK agar tercapai hasil kompetensi, guru harus menggunakan
IPTEK sebagai sarana dalam menyampaikan pembelajaran.
2.
Pendekatan konseptual, artinya isi atau materi
pembelajaran perlu pengintergrasian dengan keadaan masa kini maksudnya situasi
atau masalah yang ada dalam masyarakat diangkat dalam pembelajaran di kelas Sehingga siswa dapat memehami isi materi dan
siswa dapat memperoleh jawaban dari persoalan masyarakat.
3.
Pengangkatan budaya local, artinya dalam
kurikulum kompetensi perlunya mengangkat potensi local sebagai materi
pembelajaran, agar potensi daerah bisa terangkat.
4.
Pendekatan personalitas, artinya dalam proses
pembelajaran antara guru dan siswa perlu
adanya pendekatan dan terjadi dialog. Sehingga guru dan siswa sama-sama dapat
memahami isi materi, guru memahami materi yang disampaikan sedangkan
murid dapat menerima dan memahami isi materi yang disampaikan.
5.
Pendekatan pembelajaran yang dapat dilakukan
adalah pendekatan konstruktivisme, sains dan teknologi dan pendekatan inquiri. Pelaksanakan
pembelajaran model KBK bagi guru disamping sebagai sebuah pendekatan dalam
belajar-mengajar untuk mencapai tujuan belajar. Dalam pembelajaran model KBK
merupakan tantangan bagi guru dalam proses pembelajaran karena guru dituntut
keprofesionalitasanya dalam mengajar, guru dituntut aktif dan kreatif dalam mengajar,
disamping itu dalam penilaian pembelajaran KBK guru dituntut harus dapat
menilai tiga komponen penilaian, yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik.
Sehingga KBK merupakan tantangan besar bagi guru dan tantangan untuk pencapaian
hasil kompetensi yang optimal.
Tujuan dan orientasi pembelajaran KBK
Tujuan
dan orientasi pembelajaran KBK adalah kompetensi, yaitu seperangkat tindakan
cerdas, penuh tanggug jawab yang dimiliki seseorang sebagai syarat dianggap
mampu oleh masyarakat dalam melaksanakan tugas-tugas dibidang tertentu. Sehingga dapat kita simpulkan bahwa tujuan
pembelajaran berorentasi pencapaian kompetensi adalah menjadikan anak didik
sebagai seorang yang mempunyai tanggung jawab, cerdas, dan mampu melaksanakan
dan kompeten dalam bidang tertentu. Adapun orientasi desain system
pembelajaran berorientasi kompetensi adalah:
1.
Dalam pembelajaran model kompetensi adalah
adanya toleransi antara guru dengan siswa
2.
Menjunjung tinggi system kebersamaan
3.
Berpikiran terbuka dan adanya andragogi dalam
pembelajaran
4.
Kompetensi guru dan siswa dapat berkembang
5.
Lulusan atau output system KBK menghargai
keberagaman
Dengan
demikian dalam pendidikan system kompetensi banyak keuntungan antara guru dan
siswa. Keuntungan pembelajaran model KBK yaitu adanya kebersamaan antara guru
dan siswa Namun betapapun banyak
kelebihan tentu masih banyak kelemahan yang dimiliki oleh sistem KBK.
adapun model pembelajaran system orientasi kompetensi yaitu:
adapun model pembelajaran system orientasi kompetensi yaitu:
1.
Pembelajaran berorientasi kelas, sering disebut
pula system pembelajaran KBM. Adapun
kelebihan dan kelemahan sistem ini adalah.
Kelebihannya:
a.
Pengajar
sendiri yang terjun langsung dalam mengelelola, menciptakan situasi dan kondisi, memilih sesuai fungsi jadi
pengajar harus kreatif dalam
mengelola dan menciptakan segala sesuatunya tetapi sebelumditerapkan,
pengajar harus mengamati anak didik (karakteristik).
b.
Ada aspek perbaikan &
tes” formatif di dalamnya dengan pelatihanyang dilakukan berulang-ulang
c.
Terdapat penentuan
strategi, sistem penyampaian, rumusan tujuan,analisis , bahkan penilaian
dan pengaturan dalam grup (kelompok) didalam kelas
d.
Murid dapat langsung mengatur susunan belajar
mandiri di dalam kelas
e.
Pengajar sendiri yang mengajar langsung tanpa
tim khusus.
Kekurangaya:
a.
Terkadang tidak semua komponen desain
pembelajaran termasuk didalamnya
b.
Beberapa aspek yang dapat berdampak terhadap
proses belajar tidak dapat terdeteksi, sehingga tidak dapat diperbaiki dimana
aspek tersebut yang terdapat kekurangan
c.
Tidak dapat mencakup suatu mata pelajaran
tertentu sehingga model KBM diterapkan diseluruh mata pelajaran ada 2:
1.
Model pembelajaran afektif, yaitu model
pembelajaran yang mengedepankan emosi anak didik. Biasanya model pembelajaran
afektif hanya digunakan pelengkap saja. Model pembelajaran afektif sering kali
dikembangkan diluar pelajaran sekolah.Pembelajaran
model afektif terdapat 5 jenis, antara lain:
a.
Model konsiderasi, manusia sering kali bersifat
egoistis, lebih memperhatikan, mementingkan, dan sibuk mengurusi dirinya
sendiri
b.
Model pembentukan rasional (rational building
model), bertujuan mengembangkan kematangan pemikiran tentang nilai-niali
c.
Klarifikasi nilai (value clarification model),
merupakan pendekatan mengajar dengan menggunakan pertanyaan atau proses menilai
(valuing process) dan membantu siswa menguasai keterampilan menilai dalam
bidang kehidupan yang kaya nilai. Penggunaan nilai ini bertujuan agar para
siswa menyadari nilai-nilai yang mereka miliki, memunculkan dan merefleksikanya
sehingga dalam kurikulum KBK terbagi menjadi 2, yaitu tujuan umum dan tujuan
khusus. Dalam melakukan desain pembelajaran berorientassi pencapaian kompetensi
memerlukan tahapan. Adapun tahapan yang harus dilakukan dalam merumuskan desain
instruksional yang berorentasi pencapaian kompetensi adalah:
1.
Tahapan identifikasi, yang meliputi
langkah-langkah:
a.
Analisis kebutuhan
b.
Analisis karakteristik siswa
Analisis
kebutuhan adalah langkah yang dilakukan untuk mengetahui antara kebutuhan siswa
dalam pembelajaran. Dengan melakukan analisis kebutuhan, maka guru dalam
melakukan pembelajaran dapat mengetahui dan mengidentifikasi kebutuhan siswa
dalam pembelajaran. Sedangkan analisis karakteristik siswa adalah usaha yang
dilakukan guru untuk mengetahui karakteristik siswa yang diajarnya. Dengan
melakukan analisis kebutuhan dan analisi karakteristik siswa, maka akan membantu guru dalam merumuskan
desain instruksional, sehinggaakan tercapai standar kompetensi yang telah
ditetapkan.
2.
Tahap pengembangan, yang meliputi
langkah-langkah:
a.
Perumusan tujuan instruksional
b.
Analisis tugas dan jenjang belajar
c.
Strategi instruksional
d.
Karakteristik pemilihan
e.
Pengembangan prototype
3.
Tahap evaluasi, yang meliputi langkah-langkah:
a.
uji coba
b.
review dan revisi
c.
implementasi
d.
evaluasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar